Perokok Pasif Berisiko Diabetes

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Nantslight - Jika Anda ingin merokok, silahkan. Tapi jangan berbagi asapnya dengan mereka yang non-perokok.

Hasil penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Endocrine Society ke-94 di Houston memaparkan bahwa perokok pasif berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 dan obesitas.

Temuan ini didapatkan setelah peneliti yang digagas oleh Theodore C Friedman dari Charles R Drew University di Los Angeles. Friedman menggunakan data dari lebih 6.300 orang dewasa yang ikut bagian dalam survei kesehatan dan gizi nasional Amerika antara 2001 hingga 2006.

Peserta harus menjawab pertanyaan mengenai kebiasaan merokok. Peneliti juga mengambil sampel darah untuk mengetahu tingkat cotinine, yaitu zat kimia yang diproduksi dalam tubuh setelah terekspos nikotin.

Sekitar 25 persen peserta adalah perokok aktif dan diketahui tingkat cotinine berada di atas 3 nanogram/mililiter (ng/mL). Sedangkan, peserta non perokok ada sekitar 41 persen. Tingkat cotinine pada kelompok ini berada di bawah 0,05 ng/mL.

Selain itu, 34 persen peserta diklasifikasi sebagai perokok pasif, namun tingkat cotinine dalam darahnya berada di atas 0,05 ng/mL.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa dibanding dengan bukan perokok, perokok pasif lebih cenderung menunjukkan tanda-tanda penyebab diabetes tipe 2, seperti meningkatnya resistensi insulin, peningkatan glukosa dalam darah dan hemoglobin A1c yang lebih tinggi (kontrol gula darah selama tiga bulan terakhir).

Perokok pasif dan perokok aktif memiliki tingkat risiko yang sama. Keduanya menunjukkan tingkat hemoglobin A1c yang tinggi dibandingkan dengan orang yang bukan perokok, mencapai 6,5 persen.

[Sumber]
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment